tag:blogger.com,1999:blog-19858978487830873942024-03-14T00:04:22.648+07:00Asbabun Nuzul QuranBerbagi hadits-hadits yang menjadi asbabunnuzul maupun penjelasan ayat-ayat al Qur'anAdmin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.comBlogger270125tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-86674327258744163792014-07-20T17:55:00.001+07:002014-07-20T17:55:16.909+07:00Quran Surat Huud ayat 102|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat Huud[11] ayat 102, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4318</h2>
<b>Quran Surat Huud[11] ayat 102</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "adzab Allah sangat pedih". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 102</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4318</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 102</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">Huud[11] ayat 102, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4318</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4317</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 18</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-18penjelasan.html" title="Quran Surat Huud[11] ayat 18|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-18penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat Huud[11] ayat 18 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-bJfoqXWAdV0/U8ufgTthuRI/AAAAAAAABBs/Z1g2eCEP-js/s1600/Huud+ayat+102.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat Huud ayat 102|Penjelasan" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-bJfoqXWAdV0/U8ufgTthuRI/AAAAAAAABBs/Z1g2eCEP-js/s1600/Huud+ayat+102.png" height="auto" title="Quran Surat Huud ayat 102|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Shadaqah bin Al Fadll Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Buraid bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta 'ala akan menangguhkan siksaan bagi orang yang berbuat zhalim. Dan apabila Allah telah menghukumnya, maka Dia tidak akan pernah melepaskannya." Kemudian Rasulullah membaca ayat yang berbunyi: 'Begitulah adzab Tuhanmu, apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya adzab-Nya itu sangat pedih dan keras.' (Qs. Huud (11): 102).</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4318 terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 18
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“adzab Allah sangat pedih”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4318</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4686</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat Huud[11] ayat 102</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4318</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 102</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-102penjelasan.html" title="Quran Surat Huud[11] ayat 102"> Quran Surat Huud[11] ayat 102 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4318</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Huud" title="Quran Surat Huud[11] ayat 102">Quran Surat Huud[11] ayat 102</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-102penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-29697346465389690552014-07-20T17:50:00.001+07:002014-07-20T17:50:05.994+07:00Quran Surat Huud ayat 18|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat Huud[11] ayat 18, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4317</h2>
<b>Quran Surat Huud[11] ayat 18</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "Taubatnya seorang muslim". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 18</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4317</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 18</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">Huud[11] ayat 18, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4317</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4316</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 54</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-54penjelasan.html" title="Quran Surat Huud[11] ayat 54|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-54penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat Huud[11] ayat 54 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-oVsCFtm0DVY/U8ueZahtkfI/AAAAAAAABBg/qJhtI0iEdgI/s1600/Huud+ayat+18.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat Huud ayat 18|Penjelasan" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-oVsCFtm0DVY/U8ueZahtkfI/AAAAAAAABBg/qJhtI0iEdgI/s1600/Huud+ayat+18.png" height="auto" title="Quran Surat Huud ayat 18|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zura'i Telah menceritakan kepada kami Sa'id dan Hisyam keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Shafwan bin Muhriz dia berkata; ketika Ibnu 'Umar sedang thawaf, tiba-tiba seseorang menghadangnya seraya berkata; wahai Abu 'Abdur Rahman, atau wahai Ibnu 'Umar apa kamu mendengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai An-Najwa (bisikan dihari kiamat)? Ibnu Umar menjawab: "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Nanti di hari kiamat, seorang mukmin mendekat kepada Rabb-nya. Hisyam berkata; 'Seorang mukmin mendekat hingga Dia meletakkan naungan-Nya ke atasnya, yaitu menutupi (dosa-dosa) -nya kemudian Dia berkata, "Apakah kamu mengakui dosa ini?" dia menjawab, "Wahai Rabb-ku, saya mengetahuinya." -sebanyak dua kali- Allah berfirman kepadanya: "Saya telah menutupinya (merahasiakannya) di dunia dan pada hari ini aku telah mengampuninya bagimu." Kemudian diberikanlah kepadanya catatan kebaikan-kebaikannya. Adapun yang lainnya atau orang-orang kafir, maka mereka dipanggil dihadapan semua manusia dan dikatakan: "Inilah mereka yang telah mendustakan Rabb mereka, ketahuilah bahwa laknat Allah berlaku atas orang-orang yang zalim." (Hud: 18). Dan Syaiban berkata; Dari Qatadah Telah menceritakan kepada kami Shafwan.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4317 terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 54
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“Taubatnya seorang muslim”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4317</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4685</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat Huud[11] ayat 18</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4317</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 18</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-18penjelasan.html" title="Quran Surat Huud[11] ayat 18"> Quran Surat Huud[11] ayat 18 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4317</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Huud" title="Quran Surat Huud[11] ayat 18">Quran Surat Huud[11] ayat 18</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-18penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-64821352281739832642014-07-20T17:45:00.000+07:002014-07-20T17:45:05.951+07:00Quran Surat Huud ayat 54|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat Huud[11] ayat 54, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4316</h2>
<b>Quran Surat Huud[11] ayat 54</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "berinfaklah maka AKU akan infak kepadamu". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 54</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4316</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 54</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">Huud[11] ayat 54, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4316</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4315</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 77</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-qs-huud-ayat-77penjelasan.html" title="Quran Surat Huud[11] ayat 77|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-qs-huud-ayat-77penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat Huud[11] ayat 77 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-gGIY0RL1n-Y/U8udTQsf1bI/AAAAAAAABBU/OwHzE03Lmk8/s1600/Huud+ayat+54.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat Huud ayat 54|Penjelasan" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-gGIY0RL1n-Y/U8udTQsf1bI/AAAAAAAABBU/OwHzE03Lmk8/s1600/Huud+ayat+54.png" height="auto" title="Quran Surat Huud ayat 54|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Azza wa Jalla berfirman: 'Berinfaklah, maka aku akan berinfak kepadamu.' Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya tangan Allah terisi penuh, pemberian-Nya siang maupun malam tidak pernah menguranginya." Juga beliau bersabda: "Tidakkah kalian melihat bagaimana Allah telah memberikan nafkah (rezeki) semenjak Dia mencipta langit dan bumi. Sesungguhnya Allah tidak pernah berkurang apa yang ada pada tangan kanan-Nya." Beliau bersabda: "Dan 'Arsy-Nya ada di atas air, di tangan-Nya yang lain terdapat neraca, Dia merendahkan dan meninggikan."</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4316 terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 77
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“berinfaklah maka AKU akan infak kepadamu”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4316</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4684</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat Huud[11] ayat 54</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4316</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 54</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-54penjelasan.html" title="Quran Surat Huud[11] ayat 54"> Quran Surat Huud[11] ayat 54 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4316</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/huud.html" title="Quran Surat Huud[11] ayat 54">Quran Surat Huud[11] ayat 54</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-huud-ayat-54penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-27900840724704878792014-07-20T17:40:00.003+07:002014-07-20T17:40:40.010+07:00Quran Surat QS Huud ayat 77|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat Huud[11] ayat 77, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4315</h2>
<b>Quran Surat Huud[11] ayat 77</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "Orang Munafik". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 77</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4315</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 77</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">Huud[11] ayat 77, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4315</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4310</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah9-ayat-117.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah9-ayat-117.html</a> dengan judul <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-HymJRRsn7o4/U8ucM-O4s-I/AAAAAAAABBI/_I8Y89iwr8Q/s1600/Huud+ayat+77.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat QS Huud ayat 77|Penjelasan" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-HymJRRsn7o4/U8ucM-O4s-I/AAAAAAAABBI/_I8Y89iwr8Q/s1600/Huud+ayat+77.png" height="auto" title="Quran Surat QS Huud ayat 77|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi Telah menceritakan kepada kami Sufyan Telah menceritakan kepada kami 'Amru dia berkata; Ibnu 'Abbas membaca ayat: Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad), Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain.. (Huud: 5). Yang lainnya berkata; dari Ibnu Abbas arti Yastagsyuuna adalah; menutup kepala mereka. Arti sii`a bihim (Huud: 77 adalah berperangsangka buruk kepada kaumnya. Dan dlaaqa bihim yaitu terhadap para tamu mereka. Sedangkan arti Qitha'i manal lail yaitu kegelapan. Mujahid berkata; arti ilaihi Unib yaitu saya kembali.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4315 terkait dengan Quran Surat Huud[11] ayat 117-119
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“Orang Munafik”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4315</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4683</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat Huud[11] ayat 77</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4315</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat Huud[11] ayat 77</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-qs-huud-ayat-77penjelasan.html" title="Quran Surat Huud[11] ayat 77"> Quran Surat Huud[11] ayat 77 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4315</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Huud" title="Quran Surat Huud[11] ayat 77">Quran Surat Huud[11] ayat 77</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-qs-huud-ayat-77penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-87220239123480963362014-07-20T17:37:00.001+07:002014-07-20T17:37:13.962+07:00Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4310</h2>
<b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "ujian untuk selalu jujur". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4310</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">at Taubah[9] ayat 117-119, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4310</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4308</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 118</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-118penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 118|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-118penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 118 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-hC2fBTBAFZ0/U8ubbR68d_I/AAAAAAAABBA/23827GzGcBg/s1600/at+Taubah+ayat+117-119.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119|Penjelasan" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-hC2fBTBAFZ0/U8ubbR68d_I/AAAAAAAABBA/23827GzGcBg/s1600/at+Taubah+ayat+117-119.png" height="auto" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik dari 'Abdullah bin Ka'ab bin Malik -dia adalah penuntun Ka'ab bin Malik- dia berkata; Aku mendengar Ka'ab bin Malik bercerita mengenai ketertinggalannya dari perang Tabuk. Demi Allah, setahu saya tidak ada seorang muslim yang telah di uji Allah dalam kejujuran ucapannya, yang ia lebih baik dari pada apa yang telah diujikan Allah kepada saya sejak saya ceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya tidak pernah bermaksud untuk berdusta kepada Rasulullah hingga sekarang ini. Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Rasulullah-Nya shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin, dan orang-orang Anshar… hingga ayat: 'dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.' (Qs. At-Taubah (9): 117-119).</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4310 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 118
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“ujian untuk selalu jujur”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4310</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4678</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4310</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah9-ayat-117.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119"> Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4310</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/At%20Taubah" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119">Quran Surat at Taubah[9] ayat 117-119</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah9-ayat-117.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-64053870882004677182014-07-20T16:57:00.003+07:002014-07-20T16:57:56.124+07:00Quran Surat at Taubah ayat 118|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 118, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4308</h2>
<b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 118</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "sedekah boleh, tapi yang wajib jangan dilupakan". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 118</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4308</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 118</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">at Taubah[9] ayat 118, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4308</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4307</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 113</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-113penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 113|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-113penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 113 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-kOYa_rCVQek/U8uRuCV1yxI/AAAAAAAABAc/KvfU-Z2BkHY/s1600/at+Taubah+ayat+118.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat at Taubah ayat 118|Penjelasan" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-kOYa_rCVQek/U8uRuCV1yxI/AAAAAAAABAc/KvfU-Z2BkHY/s1600/at+Taubah+ayat+118.png" height="auto" title="Quran Surat at Taubah ayat 118|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Yunus -Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya-, Ahmad berkata; Dan telah menceritakan kepada kami 'Anbasah Telah menceritakan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdur Rahman bin Ka'ab bin Malik dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdullah bin Ka'ab dan dia adalah anaknya yang biasa menuntun Ka'ab ketika dia buta. Dia berkata; Aku mendengar Ka'b bin Malik menceritakan peristiwanya mengenai firman: dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, (At Taubah: 118). Diakhir ceritanya Ka'ab berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya taubatku adalah melepaskan diri dari hartaku sebagai sedekah kepada Allah dan RasulNya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tahanlah sebagian hartamu, hal tersebut lebih baik bagimu."</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4308 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 113
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“sedekah boleh, tapi yang wajib jangan dilupakan”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4308</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4676</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 118</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4308</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 118</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-118penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 118"> Quran Surat at Taubah[9] ayat 118 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4308</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/At%20Taubah" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 118">Quran Surat at Taubah[9] ayat 118</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-118penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-87158903949431160432014-07-20T16:50:00.002+07:002014-07-20T16:50:57.145+07:00Quran Surat at Taubah ayat 113|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 113, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4307</h2>
<b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 113</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "larangan memohonkan ampun bagi orang musyrik". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 113</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4307</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 113</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">at Taubah[9] ayat 113, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4307</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4305</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-95.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-95.html</a> dengan judul <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-4GZQ6vgfSBk/U8uQi_8uPJI/AAAAAAAABAQ/KD3BJEj57-c/s1600/at+Taubah+ayat+113.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat at Taubah ayat 113|Penjelasan" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-4GZQ6vgfSBk/U8uQi_8uPJI/AAAAAAAABAQ/KD3BJEj57-c/s1600/at+Taubah+ayat+113.png" height="auto" title="Quran Surat at Taubah ayat 113|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Bapaknya dia berkata; "Ketika Abu Thalib mendekati ajalnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemuinya dan di dekatnya ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah. Lalu beliau bersabda: "Wahai pamanku, ucapkanlah 'Laa Ilaaha Illallah (tidak ada sesembahan yang berhak di sembah selain Allah) ' yang dengannya aku akan berhujah untuk membelamu di sisi Allah -Azza wa Jalla-." Maka Abu Jahal dan Abdullah bin Umayyah berkata kepadanya; "Wahai Abu Thalib, Apakah kamu benci dengan agama Abdul Muthalib?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Sungguh akan aku akan mintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang." Lalu turunlah ayat, "Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam." (Qs. At Taubah; 113).</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4307 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“larangan memohonkan ampun bagi orang musyrik”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4307</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4675</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 113</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4307</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 113</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-113penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 113"> Quran Surat at Taubah[9] ayat 113 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4307</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/At%20Taubah" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 113">Quran Surat at Taubah[9] ayat 113</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-113penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-86570150291036020882014-07-20T16:46:00.000+07:002014-07-20T16:46:07.301+07:00Quran Surat at Taubah ayat 95-96|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4305</h2>
<b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "hati-hati dengan sumpah atas nama Allah". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4305</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">at Taubah[9] ayat 95-96, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4305</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4302</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 84</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-84penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 84|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-84penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 84 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Zuff9ZgiPnU/U8uPY3Jc11I/AAAAAAAABAE/AQH3BwkjIus/s1600/at+Taubah+ayat+95-96.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat at Taubah ayat 95-96|Penjelasan" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Zuff9ZgiPnU/U8uPY3Jc11I/AAAAAAAABAE/AQH3BwkjIus/s1600/at+Taubah+ayat+95-96.png" height="auto" title="Quran Surat at Taubah ayat 95-96|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Abdur Rahman bin 'Abdullah sesungguhnya Abdullah bin Ka'ab bin Malik berkata; Aku mendengar Ka'ab bin Malik ketika dia tertinggal dari perang Tabuk; 'Demi Allah, tidak ada nikmat yang telah di berikan Allah kepada saya, setelah Allah menunjukan kepada saya Islam, yang saya anggap lebih besar daripada kejujuranku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Seandainya saya berdusta kepada beliau, maka saya akan celaka sebagaimana orang-orang yang telah berdusta ketika diturunkan wahyu yang berbunyi: 'Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah apabila kamu kembali kepada mereka supaya kamu berpaling dari mereka. Maka berpalinglah kamu dari mereka, karena sesungguhnya mereka itu najis dan tempat mereka adalah jahannam sebagai balasan dari apa yang telah mereka kerjakan. Mereka akan bersumpah kepadamu supaya kamu ridla kepada mereka, maka sesungguhnya Allah tidak ridla kepada orang-orang yang fasik itu.' (Qs. At-taubah (9): 95-96).</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4305 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 84
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“hati-hati dengan sumpah atas nama Allah”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4305</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4673</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4305</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-95.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96"> Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4305</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/At%20Taubah" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96">Quran Surat at Taubah[9] ayat 95-96</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-95.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-52160099844446412372014-07-20T16:41:00.002+07:002014-07-20T16:41:36.965+07:00Quran Surat at Taubah ayat 84|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 84, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4302</h2>
<b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 84</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "larangan menshalati orang munafik". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 84</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4302</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 84</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">at Taubah[9] ayat 84, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4302</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4300</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 79</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-79penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 79|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-79penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 79 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-W82TbiFPVM8/U8uObLUM-CI/AAAAAAAAA_4/1AamD-QlYnE/s1600/at+Taubah+ayat+84.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat at Taubah ayat 84|Penjelasan" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-W82TbiFPVM8/U8uObLUM-CI/AAAAAAAAA_4/1AamD-QlYnE/s1600/at+Taubah+ayat+84.png" height="auto" title="Quran Surat at Taubah ayat 84|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepadaku 'Ubaid bin Isma'il dari Abu Usamah dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma dia berkata; "Ketika Abdullah bin Ubay meninggal dunia. anak laki-lakinya -yaitu Abdulah bin Abdullah- datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya memohon kepada beIiau agar sudi memberikan baju beliau kepada Abdullah untuk kain kafan ayahnya, Abdullah bin Ubay bin Salul. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan bajunya kepada Abdullah. setelah itu, Abdullah juga memohon Rasulullah agar beliau berkenan menshalati jenazah ayahnya. Kemudian Rasulullah pun bersiap-siap untuk menshalati jenazah Abdullah bin Ubay, hingga akhirnya Umar berdiri dan menarik baju Rasulullah seraya berkata, "Ya Rasulullah, apakah engkau akan menshalati jenazah Abdullah bin Ubay sedangkan Allah telah melarang untuk menshalatinya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan pilihan kepadaku." Lalu beliau membacakan ayat yang berbunyi; "Kamu memohonkun ampun bagi orang-orang munafik atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka, maka hal itu adalah sama saja. sekalipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali (Qs. At-Taubah 9: 80). Oleh karena itu, aku akan menambah istighfar lebih dari tujuh puluh kali untuknya." Umar bin Khaththab berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya Ia adalah orang munafik?." Tetapi, rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tetap saja menshalatinya, hingga Allah menurunkan ayat Al Qur'an: "Janganlah kamu sekali-kali menshalati jenazah seorang di antara orang-orang munafik dan janganlah kamu berdiri di atas kuburnya." (Qs. At-Taubah 9: 84).</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4302 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 79
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“larangan menshalati orang munafik”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4302</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4670</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 84</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4302</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 84</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-84penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 84"> Quran Surat at Taubah[9] ayat 84 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4302</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/At%20Taubah" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 84">Quran Surat at Taubah[9] ayat 84</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-84penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-86783384254322823152014-07-20T16:36:00.000+07:002014-07-20T16:36:06.239+07:00Quran Surat at Taubah ayat 79|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 79, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4300</h2>
<b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 79</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "dalam konteks sedekah, niat itu urusan hati". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 79</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4300</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 79</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">at Taubah[9] ayat 79, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4300</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4293</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 34</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-34penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 34|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-34penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 34 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-CyTUl-YsZqA/U8uM9K7cB3I/AAAAAAAAA_s/zpBCtELl0pk/s1600/at+Taubah+ayat+79.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat at Taubah ayat 79|Penjelasan" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-CyTUl-YsZqA/U8uM9K7cB3I/AAAAAAAAA_s/zpBCtELl0pk/s1600/at+Taubah+ayat+79.png" height="auto" title="Quran Surat at Taubah ayat 79|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid Abu Muhammad; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wail dari Abu Mas'ud dia berkata; Setelah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam memerintahkan kami untuk bersedekah, maka kami saling membawakan sedekah tersebut agar kami mendapatkan pahala darinya, lalu Abu Uqail bersedekah dengan setengah sha', kemudian datang seseorang dengan membawa lebih banyak dari itu, lalu orang-orang munafik berkata; " Allah Azza Wa Jalla benar-benar tidak membutuhkan sedekah orang ini, orang ini tidak melakukannya kecuali dengan riya'. Lalu turun ayat: 'Orang-orang munafik itu yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekadar kesanggupannya." (Qs. At Taubah: 79).</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4300 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 34
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“dalam konteks sedekah, niat itu urusan hati”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4300</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4668</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 79</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4300</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 79</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-79penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 79"> Quran Surat at Taubah[9] ayat 79 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4300</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/At%20Taubah" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 79">Quran Surat at Taubah[9] ayat 79</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-79penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-26651899041916428892014-07-20T05:56:00.002+07:002014-07-20T05:56:45.929+07:00Quran Surat at Taubah ayat 34|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat at Taubah[9] ayat 34, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4293</h2>
<b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 34</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "siksa pendih untuk yang menafkahkan harta bukan di jalan Allah". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 34</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4293</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 34</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">at Taubah[9] ayat 34, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4293</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4287</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-nisaa-ayat-176-v2penjelasan.html" title="Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-nisaa-ayat-176-v2penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-x4f7ldDlddI/U8r3R0gEwJI/AAAAAAAAA_c/eK9CcRS9_Tk/s1600/at+Taubah+ayat+34.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat at Taubah ayat 34|Penjelasan" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-x4f7ldDlddI/U8r3R0gEwJI/AAAAAAAAA_c/eK9CcRS9_Tk/s1600/at+Taubah+ayat+34.png" height="auto" title="Quran Surat at Taubah ayat 34|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hushain dari Zaid bin Wahb dia berkata; Aku melewati Abu Dzar ketika dia berada di Rabadzah. Maka aku bertanya kepadanya; Apa yang menyebabkan kamu berada di sini? Dia menjawab; Ketika aku berada di Syam, aku membaca ayat; Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (At Taubah: 34). Mu'awiyah berkata; Ayat ini bukan berkenaan dengan kita, tetapi ayat ini berkenaan dengan Ahlu kitab. Abu Dzar berkata; maka aku katakan kepadanya bahwa ayat ini berkenaan dengan kita dan mereka.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4293 terkait dengan Quran Surat at Taubah[9] ayat 176 v.2
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“siksa pendih untuk yang menafkahkan harta bukan di jalan Allah”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4293</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4660</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 34</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4293</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat at Taubah[9] ayat 34</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-34penjelasan.html" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 34"> Quran Surat at Taubah[9] ayat 34 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4293</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/At%20Taubah" title="Quran Surat at Taubah[9] ayat 34">Quran Surat at Taubah[9] ayat 34</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-at-taubah-ayat-34penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-44080581215097474772014-07-20T05:50:00.003+07:002014-07-20T05:50:58.356+07:00Quran Surat an Nisaa' ayat 176 v2|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4287</h2>
<b>Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "Surat terakhir turun". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4287</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">an Nisaa'[4] ayat 176 v.2, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4287</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4286</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-65-66.html" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-65-66.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-0pnwpyNrc-w/U8r1399BB_I/AAAAAAAAA_Q/Sh5e6Nl50Do/s1600/an+Nisaa'+ayat+176+v.2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat an Nisaa' ayat 176 v2|Penjelasan" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-0pnwpyNrc-w/U8r1399BB_I/AAAAAAAAA_Q/Sh5e6Nl50Do/s1600/an+Nisaa'+ayat+176+v.2.png" height="auto" title="Quran Surat an Nisaa' ayat 176 v2|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dia berkata; Aku mendengar Al Bara' radliallahu 'anhu berkata; Ayat yang terakhir kali turun adalah ayat: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah. (An Nisa: 176). Sedangkan surat yang terakhir kali turun adalah surat Bara'ah.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4287 terkait dengan Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 65-66 v.2
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“Surat terakhir turun”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4287</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4653</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4287</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-nisaa-ayat-176-v2penjelasan.html" title="Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2"> Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4287</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/An%20Nisaa%27" title="Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2">Quran Surat an Nisaa'[4] ayat 176 v.2</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-nisaa-ayat-176-v2penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-9921617520216299932014-07-20T05:46:00.001+07:002014-07-20T05:51:36.863+07:00Quran Surat al Anfal ayat 65-66 v.2|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4286</h2>
<b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "cara menyuruh kebaikan sekaligus mencegah kemungkaran". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4286</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al Anfal[8] ayat 65-66 v.2, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4286</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4285</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-65.html" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-65.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-8-0SjAhZTJY/U8r0xDePZMI/AAAAAAAAA_E/o71iwGMcfsI/s1600/al+Anfal+ayat+65-66+v.2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al Anfal ayat 65-66 v.2|Penjelasan" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-8-0SjAhZTJY/U8r0xDePZMI/AAAAAAAAA_E/o71iwGMcfsI/s1600/al+Anfal+ayat+65-66+v.2.png" height="auto" title="Quran Surat al Anfal ayat 65-66 v.2|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Yahya bin 'Abdullah As Sulami Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Al Mubarak Telah mengabarkan kepada kami Jarir bin Hazim dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Az Zubair bin Khirrit dari 'Ikrimah dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma dia berkata; Tatkala turun ayat: Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir… (Al Anfal: 65). Maka hal itu terasa berat bagi kaum muslimin, yaitu ketika diwajibkan kepada mereka tidak ada yang lari seorang pun dari sepuluh orang. Lalu datang keringanan yaitu ayat; Sekarang Allah telah meringankan kepadamu. (Al Anfal: 66). Ibnu Abbas berkata; tatkala Allah meringankan mereka dari jumlah pasukan, maka kesabaran pun menjadi berkurang sesuai keringanan yang diberikan kepada mereka.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4286 terkait dengan Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“cara menyuruh kebaikan sekaligun mencegah kemungkaran”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4286</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4653</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4286</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-65-66.html" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2"> Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4286</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20Anfaal" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2">Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 v.2</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-65-66.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-68075966986965325552014-07-20T05:42:00.003+07:002014-07-20T05:42:50.394+07:00Quran Surat al Anfal ayat 65-66}Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4285</h2>
<b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "cara menyuruh kebaikan sekaligun mencegah kemungkaran". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4285</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al Anfal[8] ayat 65-66, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4285</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4283</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 39</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-39penjelasan.html" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 39|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-39penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 39 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-YXp1HzX8QNM/U8rz80P18mI/AAAAAAAAA-4/N0kAQs4-7Vk/s1600/al+Anfal+ayat+65-66.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al Anfal ayat 65-66}Penjelasan" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-YXp1HzX8QNM/U8rz80P18mI/AAAAAAAAA-4/N0kAQs4-7Vk/s1600/al+Anfal+ayat+65-66.png" height="auto" title="Quran Surat al Anfal ayat 65-66}Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma tatkala turun ayat: Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir… (Al Anfal: 65). Maka diwajibkan kepada mereka tidak ada seorang pun yang lari dari sepuluh orang. Abu Sufyan berkali-kali mengatakan: 'Jangan sampai ada yang lari dua puluh orang dari dua ratus orang.' Kemudian turunlah ayat: Sekarang Allah telah meringankan kepadamu. (Al Anfal: 66). Maka diwajibkan jangan sampai ada yang lari sebanyak seratus orang dari dua ratus orang. Sufyan menambahkan juga; telah turun ayat; Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu... (Al Anfal: 65). Sufyan berkata; dan Ibnu Syubrumah berkata; 'Aku melihat seperti inilah menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran.'</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4285 terkait dengan Quran Surat al Anfal[8] ayat 39
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“cara menyuruh kebaikan sekaligun mencegah kemungkaran”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4285</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4652</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4285</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-65.html" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66"> Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4285</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20Anfaal" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66">Quran Surat al Anfal[8] ayat 65-66</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-65.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-73009312210604639732014-07-20T05:34:00.002+07:002014-07-20T05:34:29.943+07:00Quran Surat al Anfal ayat 39|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al Anfal[8] ayat 39, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4283</h2>
<b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 39</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "seruan untuk mendamaikan dengan cara yang ma'ruf". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 39</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4283</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 39</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al Anfal[8] ayat 39, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4283</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4278</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 9</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-9penjelasan.html" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 9|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-9penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 9 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-AOVmmbFEUh4/U8ryExAxtaI/AAAAAAAAA-s/LhCkhiU6-j4/s1600/al+Anfal+ayat+39.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al Anfal ayat 39|Penjelasan" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-AOVmmbFEUh4/U8ryExAxtaI/AAAAAAAAA-s/LhCkhiU6-j4/s1600/al+Anfal+ayat+39.png" height="auto" title="Quran Surat al Anfal ayat 39|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Abdul 'Aziz Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yahya Telah menceritakan kepada kami Haiwah dari Bakr bin 'Amru dari Bukair dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa seseorang datang kepadanya seraya berkata; 'Wahai Abu Abdurrahman, apakah anda tidak mendengar apa yang Allah sebutkan di dalam kitabnya: Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya, (Al Hujurat: 9). Lalu apa yang menghalangi anda dari berperang sebagaimana yang telah Allah perintahkan? Ibnu Umar menjawab; 'Wahai anak saudaraku, apakah aku akan menipu dengan ayat ini, tidak berperang bagiku lebih aku sukai dari pada aku harus menipu dengan ayat ini. Bukankah Allah juga berfirman; Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam… (An Nisa: 93). Selanjutnya orang itu berkata; 'Sesungguhnya Allah berfirman; Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah.. (Al Anfal: 39). Ibnu Umar menjawab; 'Kami telah melaksanakannya pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yaitu ketika Islam masih sedikit hingga diantara mereka agamanya terancam dan difitnah baik itu di bunuh atau pun di ikat hingga akhirnya Islam semakin besar dan tidak ada fitnah lagi. Tatkala orang itu melihat Ibnu Umar tidak setuju dengan pendapatnya, orang itu bertanya; 'Lalu apa pendapatmu mengenai Ali dan Utsman? Ibnu Umar menjawab; pendapatku tentang Ali dan Utsman; adapun Utsman ia adalah orang yang telah dimaafkan Allah, sedangkan kalian tidak mau memaafkannya. Adapun Ali, maka dia adalah putra paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan menantunya -kemudian Ibnu Umar menunjuk dengan tangannya- dan inilah putrinya sebagaimana yang kamu lihat.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4283 terkait dengan Quran Surat al Anfal[8] ayat 9
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“seruan untuk mendamaikan dengan cara yang ma'ruf”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4283</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4650</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 39</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4283</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 39</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-39penjelasan.html" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 39"> Quran Surat al Anfal[8] ayat 39 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4283</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20Anfaal" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 39">Quran Surat al Anfal[8] ayat 39</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-39penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-44692444395511778092014-07-20T05:24:00.003+07:002014-07-20T05:24:45.295+07:00Quran Surat al Anfal ayat 9|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al Anfal[8] ayat 9, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4278</h2>
<b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 9</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "tafsir surat al anfaal[8] ayat 9". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 9</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4278</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 9</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al Anfal[8] ayat 9, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4278</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4277</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-199.html" title="Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-199.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-veTHq6aQgG0/U8rvtbcFw6I/AAAAAAAAA-Q/HvXAirzs1po/s1600/al+Anfal+ayat+9.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al Anfal ayat 9|Penjelasan" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-veTHq6aQgG0/U8rvtbcFw6I/AAAAAAAAA-Q/HvXAirzs1po/s1600/al+Anfal+ayat+9.png" height="auto" title="Quran Surat al Anfal ayat 9|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdur Rahim Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Sulaiman Telah mengabarkan kepada kami Husyaim Telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dia berkata; Aku bertanya kepada Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma surat Al Anfal, lalu dia menjawab; 'Yaitu surat yang diturunkan di perang Badar. Perang yang penuh onak dan duri. MURDIFIN artinya; datang bertubi-tubi, hingga cukup melelahkanku dan orang yang datang setelahku. DZUQUU, artinya; berilah kabar gembira, dan berusahalah terus. Ini bukan rasa yang bisa diketahui melalui mulut. FAYARKUMUHU artinya; bergabung dan berpencar. WA IN JANAHU artinya jika mereka meminta keselamatan dan keamanan atau berdamai (satu makna). YUSKHINA artinya: kekalahan. Mujahid berkata; arti MUKAA`AN yaitu memasukan jari-jari mereka ke dalam mulut-mulut mereka. Arti TASHDIYAH; suara yang memekakkan. LIYUTSBITUTKA artinya; untuk menahanmu.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4278 terkait dengan Quran Surat al Anfal[8] ayat 199 v.2
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“tafsir surat al anfaal[8] ayat 9”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4278</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4645</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 9</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4278</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al Anfal[8] ayat 9</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-9penjelasan.html" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 9"> Quran Surat al Anfal[8] ayat 9 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4278</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20Anfaal" title="Quran Surat al Anfal[8] ayat 9">Quran Surat al Anfal[8] ayat 9</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anfal-ayat-9penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-618384857440145992014-07-20T05:20:00.002+07:002014-07-20T05:20:54.653+07:00Quran Surat al A'raaf ayat 199 v.2|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4277</h2>
<b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "perintah agar memiliki sifat pemaaf". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4277</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al A'raaf[7] ayat 199 v.2, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4277</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4276</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-199penjelasan.html" title="Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-199penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-1QpZKO_dlYk/U8ruzDsdx4I/AAAAAAAAA-E/OWcmiBpCl0c/s1600/al+A'raaf+ayat+199+v.2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al A'raaf ayat 199 v.2|Penjelasan" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-1QpZKO_dlYk/U8ruzDsdx4I/AAAAAAAAA-E/OWcmiBpCl0c/s1600/al+A'raaf+ayat+199+v.2.png" height="auto" title="Quran Surat al A'raaf ayat 199 v.2|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Yahya Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Abdullah bin Az Zubair mengenai firman Allah; Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf (Al A'raf: 199). Dia berkata; Tidaklah Allah menurunkannya kecuali mengenai akhlak manusia. 'Abdullah bin Barrad berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Abdullah bin Az Zubair dia berkata; 'Allah menyuruh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar memaafkan kesalahan manusia kepada beliau.' -atau kurang lebih demikianlah apa yang ia katakan.-</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4277 terkait dengan Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“perintah agar memiliki sifat pemaaf”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4277</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 0</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4277</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-199.html" title="Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2"> Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4277</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20A%27raaf" title="Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2">Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 v.2</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-199.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-43225434100266388772014-07-20T05:17:00.001+07:002014-07-20T05:17:16.500+07:00Quran Surat al A'raaf ayat 199|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4276</h2>
<b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "jadilah pemaaf, ta'muruna bil ma'ruf". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4276</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al A'raaf[7] ayat 199, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4276</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4275</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-baqarah-ayat-58.html" title="Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-baqarah-ayat-58.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-I1Lg0hX8B6o/U8rtpfWNpxI/AAAAAAAAA94/uSB6-ItZ17I/s1600/al+A'raaf+ayat+199+v.1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al A'raaf ayat 199|Penjelasan" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-I1Lg0hX8B6o/U8rtpfWNpxI/AAAAAAAAA94/uSB6-ItZ17I/s1600/al+A'raaf+ayat+199+v.1.png" height="auto" title="Quran Surat al A'raaf ayat 199|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Uyainah bin Hishan bin Hudzafah datang, lalu singgah dirumah anak saudaranya yaitu AL Hurr bin Qais. Ia adalah salah seorang yang dekat dengan Umar, salah seorang Qari di Majlis Umar dan dewan syuranya. Baik ketika ia masih muda maupun sudah tua. Uyainah berkata kepada anak saudaranya; Wahai anak saudaraku, apakah kamu ada masalah dengan Amirul Mukminin, izinkanlah aku menemuinya. AL Hurr berkata; Aku akan memintakan izin untukmu. Ibnu Abbas berkata; Maka Al Hurr meminta izin untuk Uyainah agar bisa menemui Umar, Umar pun mengizinkannya. Tatkala ia masuk, ia berkata; Wahai Ibnul Khatthab, Demi Allah, anda tidak memenuhi hak kami, dan tidak bersikap adil kepada kami. Maka Umar pun marah, hampir saja ia akan memukulnya. Lalu Al Hurr berkata kepadanya; Wahai Amirul Mukminin, Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. Dan ini terhadap orang-orang yang bodoh. Ibnu Abbas berkata; maka demi Allah, Umar pun tidak menyakitinya ketika ayat itu dibacakan kepadanya. Ia berhenti mendengar Kitabullah.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4276 terkait dengan Quran Surat al A'raaf[7] ayat 58
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“jadilah pemaaf, ta'muruna bil ma'ruf”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4276</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4642</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4276</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-199penjelasan.html" title="Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199"> Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4276</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20A%27raaf" title="Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199">Quran Surat al A'raaf[7] ayat 199</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-199penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-91795663651130239112014-07-20T05:11:00.000+07:002014-07-20T05:11:00.216+07:00Quran Surat al Baqarah ayat 58 v.2|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4275</h2>
<b>Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "tabiat bani israil v.2". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4275</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al Baqarah[2] ayat 58, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4275</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4272</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-160penjelasan.html" title="Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-160penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-fsQkF6YyVU0/U8rsNSy3loI/AAAAAAAAA9s/vqf0HWmigNc/s1600/al+Baqarah+ayat+58.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al Baqarah ayat 58 v.2|Penjelasan" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-fsQkF6YyVU0/U8rsNSy3loI/AAAAAAAAA9s/vqf0HWmigNc/s1600/al+Baqarah+ayat+58.png" height="auto" title="Quran Surat al Baqarah ayat 58 v.2|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Ishaq Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih bahwasanya aku mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dikatakan kepada Bani Israil: 'Masuklah pintu itu dengan keadaan sujud dan Katakanlah: 'Hitthah' (ampunilah dosa-dosa) niscaya Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kalian lalu mereka mengganti (lafazh ucapan itu) dan memasuki pintu itu seraya mereka merangkak di atas pantat-pantat mereka dan mereka berkata: 'Habbah (biji) dalam tepung'."</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4275 terkait dengan Quran Surat al Baqarah[2] ayat 160
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“tabiat bani israil v.2”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4275</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4641</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4275</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-baqarah-ayat-58.html" title="Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58"> Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4275</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20Baqarah" title="Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58">Quran Surat al Baqarah[2] ayat 58</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-baqarah-ayat-58.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-18784889239206985402014-07-20T05:08:00.003+07:002014-07-20T05:08:34.752+07:00Quran Surat al A'raaf ayat 160|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4272</h2>
<b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "Jangan melebih-lebihkan nabi dengan sebagian lainnya". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4272</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al A'raaf[7] ayat 160, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4272</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4269</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 158</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-158penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 158|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-158penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 158 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-yCVgpnAE834/U8rrGShtOFI/AAAAAAAAA9g/OnJ8PNRCllg/s1600/al+A'raaf+ayat+160.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al A'raaf ayat 160|Penjelasan" border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-yCVgpnAE834/U8rrGShtOFI/AAAAAAAAA9g/OnJ8PNRCllg/s1600/al+A'raaf+ayat+160.png" height="auto" title="Quran Surat al A'raaf ayat 160|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Yahya Al Mazini dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu dia berkata; "Seseorang dari yahudi datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan wajah bekas dipukul, lalu ia berkata kepada beliau; "Ya Muhammad, Aku telah dipukul oleh salah seorang dari sahabatmu dari golongan Anshar, " lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya panggilkan dia! Mereka pun memanggilnya kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Kenapa engkau pukul dia?" ia menjawab; "Wahai Rasulullah, pada waktu itu aku melewati orang Yahudi, lalu aku mendengar dia berkata; 'Demi Dzat yang telah memilih Musa dari semua manusia.' Maka aku katakan; 'Apakah dari Muhammad juga?, hingga dia membuatku marah, maka aku memukulnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melebihkan sebagian nabi dengan sebagian yang lain, sesungguhnya pada hari kiamat manusia dalam keadaan pingsan, lalu aku adalah orang yang pertama kali mengangkat kepalanya dari tanah, namun aku mendapati Musa 'Alaihis Salam telah berada di sisi 'Arsy, aku tidak tahu apakah dia lebih duluan bangun dari pada aku atau dia sudah cukup dengan pingsannya ketika di bukit Thur Al Manna wa Salwa (QS. Al A'raf - 160) hingga tidak pingsan lagi."</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4272 terkait dengan Quran Surat al A'raaf[7] ayat 158
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“Jangan melebih-lebihkan nabi dengan sebagian lainnya”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4272</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4638</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4272</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-160penjelasan.html" title="Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160"> Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4272</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20A%27raaf" title="Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160">Quran Surat al A'raaf[7] ayat 160</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-araaf-ayat-160penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-91458741520364447592014-07-19T22:00:00.001+07:002014-07-20T00:00:16.727+07:00Quran Surat al An'am ayat 158|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al An'am[6] ayat 158, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4269</h2>
<b>Quran Surat al An'am[6] ayat 158</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "tidak akan terjadi kiamat sebelum matahari terbit dari barat". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 158</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4269</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 158</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al An'am[6] ayat 158, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4269</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4268</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 102</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-102penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 102|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-102penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 102 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-oBO5F8C5764/U8qHhripvmI/AAAAAAAAA9M/sD22GA4YX_Q/s1600/al+An'am+ayat+158.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al An'am ayat 158|Penjelasan" border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-oBO5F8C5764/U8qHhripvmI/AAAAAAAAA9M/sD22GA4YX_Q/s1600/al+An'am+ayat+158.png" height="auto" title="Quran Surat al An'am ayat 158|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid Telah menceritakan kepada kami Umarah Telah menceritakan kepada kami Abu Zur'ah Telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga matahari terbit dari sebelah barat. Apabila matahari itu telah terbit, dan orang-orang melihatnya maka mereka semua segera beriman. Itulah maksud firman Allah: Pada hari datangnya ayat (tanda) dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. (Al An'am 158).</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4269 terkait dengan Quran Surat al An'am[6] ayat 102
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“tidak akan terjadi kiamat sebelum matahari terbt dari barat”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4269</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4635</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 158</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4269</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 158</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-158penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 158"> Quran Surat al An'am[6] ayat 158 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4269</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20An%27am" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 158">Quran Surat al An'am[6] ayat 158</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-158penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-90541298854520738072014-07-19T21:56:00.002+07:002014-07-19T21:56:44.247+07:00Quran Surat al An'am ayat 102|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al An'am[6] ayat 102, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4268</h2>
<b>Quran Surat al An'am[6] ayat 102</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "allah lah yang maha pencemburu". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 102</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4268</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 102</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al An'am[6] ayat 102, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4268</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4266</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-84-90penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-84-90penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Hr1nKDlI2W8/U8qGwbWrMpI/AAAAAAAAA9A/bm7S4b_mYYk/s1600/al+An'am+ayat+102.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al An'am ayat 102|Penjelasan" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Hr1nKDlI2W8/U8qGwbWrMpI/AAAAAAAAA9A/bm7S4b_mYYk/s1600/al+An'am+ayat+102.png" height="auto" title="Quran Surat al An'am ayat 102|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 'Umar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru dari Abu Wail dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; "Tidak ada yang lebih pencemburu dari Allah. Karena itulah Dia mengharamkan segala yang keji baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Dan tidak ada yang lebih suka dipuji selain Allah karena itulah Dia memuji diri-Nya." lalu aku tanyakan kepadanya; apakah kamu mendengarnya dari Abdullah? Dia menjawab; Ya, secara marfu.' Sedangkan arti WAKIL (Al An'am: 102), adalah penjaga dan yang melindunginya. Sedangkan QUBULAN adalah jama' dari Qabil yang artinya; berbagai macam siksa.</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4268 terkait dengan Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“allah lah yang maha pencemburu”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4268</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4634</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 102</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4268</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 102</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-102penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 102"> Quran Surat al An'am[6] ayat 102 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4268</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20An%27am" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 102">Quran Surat al An'am[6] ayat 102</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-102penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-1450951460085945452014-07-19T21:53:00.002+07:002014-07-19T21:53:21.883+07:00Quran Surat al An'am ayat 84-90|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4266</h2>
<b>Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "fakta agama samawi saling melengkapi". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4266</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al An'am[6] ayat 84-90, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4266</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4263</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 82</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-82penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 82|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-82penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 82 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-COFoJF24msI/U8qF5oGDAWI/AAAAAAAAA84/hWqDN3oYnAE/s1600/al+An'am+ayat+84-90.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al An'am ayat 84-90|Penjelasan" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-COFoJF24msI/U8qF5oGDAWI/AAAAAAAAA84/hWqDN3oYnAE/s1600/al+An'am+ayat+84-90.png" height="auto" title="Quran Surat al An'am ayat 84-90|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bahwa Ibnu Juraij mengabarkan kepada mereka seraya berkata; Telah mengabarkan kepadaku Sulaiman Al Ahwal, Mujahid telah mengabarkan kepadanya bahwasanya ia bertanya kepada Ibnu 'Abbas; 'Apakah di dalam surat Shaad terdapat ayat sadjah? ' Ibnu Abbas menjawab; 'Ya.' Lalu dia membaca: Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya…, hingga ayat: Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka Al An'am: 84-90). Kemudian Ibnu Abbas berkata; 'Daud termasuk dari mereka. Yazid bin Harun dan Muhammad bin 'Ubaid serta Sahl bin Yusuf menambahkan dari Al Awwam dari Mujahid Aku bertanya kepada Ibnu 'Abbas, lalu dia menjawab; 'Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam adalah termasuk orang yang diperintahkan untuk mengikuti mereka.'</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4266 terkait dengan Quran Surat al An'am[6] ayat 82
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“fakta agama samawi saling melengkapi”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4266</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4632</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4266</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-84-90penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90"> Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4266</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20An%27am" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90">Quran Surat al An'am[6] ayat 84-90</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-84-90penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-74888735750636852882014-07-19T21:49:00.004+07:002014-07-19T21:49:57.280+07:00Quran Surat al An'am ayat 82|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al An'am[6] ayat 82, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4263</h2>
<b>Quran Surat al An'am[6] ayat 82</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "mempersekutukan adalah kedzaliman yang besar". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 82</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4263</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 82</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al An'am[6] ayat 82, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4263</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4262</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 65</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-65penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 65|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-65penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 65 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-B5eQBpa384k/U8qFGLNs8tI/AAAAAAAAA8w/h3WTmoe2rp4/s1600/al+An'am+ayat+82.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al An'am ayat 82|Penjelasan" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-B5eQBpa384k/U8qFGLNs8tI/AAAAAAAAA8w/h3WTmoe2rp4/s1600/al+An'am+ayat+82.png" height="auto" title="Quran Surat al An'am ayat 82|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radliallahu 'anhu dia berkata; Tatkala turun ayat; "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman… (Al An'am: 82). Para sahabat berkata; 'Mana ada di antara kita yang tidak pernah berbuat zhalim? lalu turunlah ayat: "sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4263 terkait dengan Quran Surat al An'am[6] ayat 65
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“mempersekutukan adalah kedzaliman yang besar”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4263</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4629</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 82</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4263</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 82</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-82penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 82"> Quran Surat al An'am[6] ayat 82 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4263</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20An%27am" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 82">Quran Surat al An'am[6] ayat 82</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-82penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1985897848783087394.post-35772304617082389372014-07-19T21:46:00.000+07:002014-07-19T21:46:06.061+07:00Quran Surat al An'am ayat 65|Penjelasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px; text-align: justify;">
<h2>
Ikhtisar Quran Surat al An'am[6] ayat 65, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4262</h2>
<b>Quran Surat al An'am[6] ayat 65</b> di dalamnya memaparkan mengenai tema "tentang kaum yang senang bertentangan". Riwayat yang berkaitan dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 65</b> diantaranya adalah <b>Hadis Bukhari nomor 4262</b> dalam <b>kitab Shahih Bukhari</b>. Mengenai isi <b>hadis</b> yang terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 65</b> ini, akan dielaborasi (dipaparkan lebih detail) pada kajian di bawah ini.
</div>
<br />
<h2>
Kajian Quran Surat <span style="text-align: justify;">al An'am[6] ayat 65, kaitannya dengan kandungan Hadis Bukhari Nomor 4262</span></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bismillahirrahmaanirrahiim...</i>
<br />
Alhamdulillah, pada kesempatan ini <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Quran">Asbabun Nuzul Quran</a></b> bisa kembali berbagi <u>Hadits</u>/<b>Hadis</b>/<i>Hadith</i> (macam-macam orang menyebutnya). Yaitu berbagi sebuah <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">al </a></b><b><a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html" target="_blank" title="al Quran">Quran</a></b> <b>(Qur’an/al Qur’an)</b>, baik sebagai penjelasan, implementasi kandungan makna sebuah ayat, maupun sebagai <b>Asbabun Nuzul</b> sebuah ayat <b>al Quran</b>. Sebelumnya, kami telah berbagi <b>Hadis Bukhari nomor 4261</b> yang matannya berkaitan dengan <b>Quran Surat Luqman[31] ayat 35</b>. Bagi yang ingin menyegarkan kembali ingatan mengenai tulisan kami sebelumnya, bisa dikaji melalui link <a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-luqman-ayat-35penjelasan.html" title="Quran Surat Luqman[31] ayat 35|Penjelasan">http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-luqman-ayat-35penjelasan.html</a> dengan judul <b>Quran Surat Luqman[31] ayat 35 | Penjelasan </b>.<br />
Pada tulisan ini, <b>Asbabun Nuzul Quran</b> akan kembali berbagi <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Mari kita kaji <b>hadits</b> di bawah ini!</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-yCoLjyIeGe4/U8qEMa6pcBI/AAAAAAAAA8o/khRqS4fzpk8/s1600/al+An'am+ayat+65.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Quran Surat al An'am ayat 65|Penjelasan" border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-yCoLjyIeGe4/U8qEMa6pcBI/AAAAAAAAA8o/khRqS4fzpk8/s1600/al+An'am+ayat+65.png" height="auto" title="Quran Surat al An'am ayat 65|Penjelasan" width="90%" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari Jabir radliallahu 'anhu dia berkata; tatkala turun ayat: "Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu dari atas kamu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya berlindung dengan Wajah-Mu." tatkala turun ayat, "atau dari bawah kakimu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya berlindung dengan Wajah-Mu." Tatkala turun ayat: 'Atau dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain.' Beliau bersabda: "Ini adalah lebih ringan dan lebih mudah."</i></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h2>
Keterangan Hadits Bukhari Nomor 4262 terkait dengan Quran Surat al An'am[6] ayat 35
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Riwayat <b>hadis</b> tersebut berisi mengenai tema <i>“tentang kaum yang senang bertentangan”</i>. Kutipan <b>hadis</b> di atas diambil kitab <b>Shahih Bukhari dengan nomor 4262</b>. Selain dari kitab <b>Shahih Bukhari</b>, <b>hadis</b> dengan sanad dan matan yang sama juga terdapat dalam kitab <b>Fathul Bari nomor 4628</b>. Menurut ijma ulama, <b>hadis</b> di atas termasuk dalam kategori <b>hadis</b> Shahih. Sehingga bisa dijadikan referensi yang baik untuk mengkaji makna sebuah ayat, maupun digunakan sebagai inspirasi dalam rangka mencari solusi atas sebuah permasalahan. <b>hadis</b> ini juga merupakan rujukan yang kuat untuk mendalami makna <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 65</b>, dilihat dari sisi <b>metode tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> khususnya tafsir <b>Quran</b> <i>bil</i> <b>Hadis</b>. Walaupaun, tidak sedikit <b>hadis</b> yang didalamnya menjelaskan keterkaitan ayat dengan ayat lainnya, atau yang disebut dengan istilah <b> tafsir <i>bil Ma’tsur</i></b> ayat <i>bil</i> ayat. Sehingga bisa dikatakan bahwa kajian seperti ini, menurut teori metodologi <b>tafsir bil ma’tsur</b> merupakan “pintu gerbang” utama untuk membuka “tabir” makna secara utuh sebuah ayat <b>al Quran</b>.<br />
Dilihat dari sisi matannya (isi/kandungan), <b>hadis</b> di atas termasuk <b>hadis</b> yang memiliki kaitan dengan ayat-ayat <b>al Quran</b>. Dalam hal ini, <b>Hadis Bukhari nomor 4262</b> berisi mengenai riwayat yang menjelaskan kandungan makna sebuah ayat <b>al Quran</b>, dan atau sebagai riwayat yang memaparkan contoh penerapan kandungan makna ayat <b>al Quran</b> di zaman Rasulullah SAW. Dalam konteks <b>hadis</b> ini, yaitu terkait dengan <b>Quran Surat al An'am[6] ayat 65</b>.</div>
<br />
<div style="border-color: 8B0000; border-style: dashed; border-width: 2.5px 0px 2.5px 0px;">
<div style="text-align: center;">
Terimakasih telah berkunjung di</div>
<h2 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/" target="_blank" title="Asbabun Nuzul Qur'an">Asbabun Nuzul Qur'an</a></h2>
<div style="text-align: center;">
artikel yang sedang dibaca berjudul</div>
<h3 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-65penjelasan.html" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 65"> Quran Surat al An'am[6] ayat 65 | Penjelasan</a></h3>
<div style="text-align: center;">
atikel ini bersumber pada sebuah hadits shahih, yaitu <u><b>Hadits Bukhari no 4262</b></u> yang didalamnya berkaitan dengan</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/search/label/Al%20An%27am" title="Quran Surat al An'am[6] ayat 65">Quran Surat al An'am[6] ayat 65</a></h4>
<div style="text-align: center;">
Hadits ini di ambil dari</div>
<h4 style="text-align: center;">
<a href="http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/07/quran-surat-al-anam-ayat-65penjelasan.html" title="Kitab Hadits Shahih Bukhari">Kitab Hadits Shahih Bukhari</a></h4>
</div>
</div>
Admin Ekonsul Corp.http://www.blogger.com/profile/01094794482362326884noreply@blogger.com0