Besar atau kecil shadaqah yang kita keluarkan tidak bisa di kuantifikasi. Karena unsur dalam shadaqah tidak hanya dilihat dari besar atau kecilnya. Rasa ikhlas, merupakan faktor lain yang menjadi penentu berkualitas atau tidaknya shadaqah yang dikeluarkan. Akan tetapi, manusia tidak memiliki wewenang untuk menilai keikhlasan orang lain. Karna sesungguhnya, hanya Allah yang tau. Berikut adalah sebuah riwayat yang menjadi asbab turunnya QS at Taubah [9] ayat 79. Hadits ini menurut ijma ulama termasuk dalam kategori hadits shahih. Hadits ini terdapat dalam 2 kitab hadits yaitu dalam Shahih Bukhari dengan nomor 1326 dan dalam Fathul Bari dengan nomor 1415. Berikut adalah riwayatnya:
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu An-Nu'man Al Hakam dia adalah putra dari 'Abdullah Al Bashriy telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wa'il dari Abu Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; "Ketika ayat shadaqah turun, kami berlomba-lomba, lalu datanglah seseorang dengan membawa shadaqah yang banyak dan orang-orang berkata, ia orang yang pamer. Kemudian datanglah seseorang lalu ia bershadaqah dengan satu sha'. Orang-orang berkata; "Sesungguhnya Allah lebih kaya daripada satu sha' ini". Maka turunlah aya QS At-Taubah ayat: "Alladziina yalmizuunal muththawwi'iina minal mu'miniina fishshadaqati walladziina laa yajiduuna illa juhdahum". ("Orang-orang (munafik itu) yang mencela orang-orang beriman yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya").
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.